Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November 8, 2015

TUGAS UAS TATTWA lll MAKNA FILOSOFIS SEGEHAN

TUGAS UAS TATTWA lll MAKNA FILOSOFIS SEGEHAN NAMA : I WAYAN PURNA IRAWAN NIM : 13.1.1.1.1.300 NO : 28 PRODI : PAH FAKULTAS DHARMA ACARYA IHDN DENPASAR 2015 KATA PENGANTAR Om Swastyastu Puji syukur saya sampaikan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida SangHyang Whidi Wasa, karena atas anugrah-Nya, sehingga akhirnya Tugas Makalah Tattwa ini dapat saya selesaikan. Dimana Tugas Makalah Tattwa ini dirangkum dari berbagai sumber buku/lontar dan website yang ada, tugas makalah ini  hanya untuk menambah refrensi saya tentang ajaran tattwa. Dan tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membimbing kami agar menjadi lebih baik lagi kedepannya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih. Om santih santih santih Om Melaya; April 2015 PENDAHULUAN Kata segehan, berasal kata “Sega” berarti nasi (bahasa Jawa: sego). Oleh sebab itu, banten segehan ini isinya didominasi oleh nasi dalam berbagai bentuknya, lengkap beserta lauk pau...

TUGAS TATTWA lll REFRENSI BUANA KOSA

TUGAS TATTWA lll REFRENSI BUANA KOSA OLEH : I WAYAN PURNA IRAWAN NIM : 13.1.1.1.1.300 NO : 28 PRODI : PAH FAKULTAS DHARMA ACARYA IHDN DENPASAR Pendahuluan Dari sejumlah lontar yang bercorak Siwaistis, Kitab Buana Kosa dipandang sebagai naskah tertua. Naskah ini tergolong dalam “tutur” atau jenis tattwa.  Naskah terdiri dari 11 Patalah (Bab) dengan jumlah Seloka 487 bait, menggunakan bahasa Sanskerta. Pembahasan Isi naskah terdiri dari 2 (dua) bagian, bagian pertama berisi tanya jawab antara Srimuni Bhargawa sebagai penanya dengan Bhatara Siwa sebagai narasumber. Percakapannya mengenai Brahma Rahasyam (tentang Tuhan yang sangat rahasia). Bagian kedua berisi percakapan Bhatara Siwa dengan Bhatari Uma dan Sanghyang Kumara. Substansi percakapannya mengenai Jnana Rahasyam (Pengetahuan rahasia). Sang Hyang Siwa bersemayam di hati semua mahluk, tanpa awal, tanpa pertengahan,  dan tanpa akhir dan kekal berwujud seperti PUSARAN AIR. Sang Hyang Siwa meng...

ETIKA YOGA DAN ASTANGGA YOGA

     ETIKA YOGA DAN ASTANGGA YOGA                                Nama : I Wayan Purna Irawan Nim : 13.1.1.1.1.300 No : 28 FAKULTAS DHARMA ACARYA IHDN DENPASAR 2015 KATA PENGANTAR Om, Swastyastu Atas asung kerta wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya tugas ini dapat diselesaikan yang berjudul “Etika Yoga Dan Astangga Yoga”.  Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini, tidak lupa pula bapak selaku dosen yang telah mendidik dan mengajar penulis. Dan juga kepada teman – teman yang telah membantu lancarnya dalam pembuatan tugas ini. Namun demikian penulis menyadari keterbatasan yang penulis miliki sehingga kemungkinan adanya kekurangan ...

Tugas Seni Sakral

TUGAS SENI SAKRAL SLOKA TENTANG AJARAN PANCA SRADHA DAN CATUR MARGA NAMA : I WAYAN PURNA IRAWAN NIM : 13.1.1.1.1.300 NO : 28 FAKULTAS DHARMA ACARYA IHDN DENPASAR 2015 I. PANCA SRADHA A.PENGERTIAN Secara etimologi panca sradha berasal dari bahasa sansekerta, yakni “panca” artinya lima dan “sradha” artinya keyakinan. Jadi panca sradha adalah lima pokok keimanan/keyakinan/kepercayaan dalam agama hindu. B.PEMBAHASAN Adapun pokok-pokok keimanan/keyakinan dalam agama hindu dapat dibagi menjadi lima bagian yang disebut Panca Sradha, yakni widhi tattwa (percaya adanya tuhan), atma tattwa (percaya adanya atman), karma tattwa (percaya adanya karma phala), punarbawa tattwa ( percaya adanya punarbhawa), dan moksa tattwa (percaya adanya moksa). 1.Whidi Tattwa (percaya adanya tuhan) Mempunyai pengertian yakin dan percaya terhadap tuhan itu sendiri. Di dalam Weda (Bhagavad Gita) disebutkan sebagai berikut : “Etadyonini bhutani sarvani ty upadharaya aham...